Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

DIJULUKI Sakti, Bharada E Lakukan Ini Demi Pastikan Brigadir J T3w45, Komnas HAM: T3mb4k 2 Kali Lagi

 Dijuluki Sakti, Bharada E Lakukan Ini Demi Pastikan Brigadir J Tewas, Komnas HAM: Tembak 2 Kali Lagi

kolase TribunnewsBogor.com
Bharada E lakukan ini untuk pastikan Brigadir J tewas, tak cukup 3 kali tembakan 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pengakuan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E soal detik-detik penembakan Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif Ferdy Sambo terkuak.

Pengakuan Bharada E ini terungkap ketika ia diperiksa Komnas HAM.

Saat diperiksa Komnas HAM, Bharada E secara gamblang menjelaskan kronologi dirinya menembak Brigadir J tepat di hadapan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Sebelumnya, Bharada E yang berpangkat rendah ini sempat menuai sorotan dari jenderal bintang 3, yakni Mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duadji.

Menurut Susno Duadji, Bharada E ini tergolong orang yang ' sakti'.

Bagaimana tidak? Setelah diduga melakukan penembakan pada Brigadir J hinggakorban tewas, Bharada E disebut dikawal polisi berpangkat tinggi.

Bahkan ketika diperiksa Komnas HAM, Bharada E dikawal ketat oleh polisi berpangkat Bintara dan kolonel.


"Saat bintang 3 saya gak sakti saya. Saya paling dikawal sersan, kadang tidak.

Yang ini, bharada pangkat paling bawah, yang ngawal waktu ke Komnas HAM bintara dan ada kolonel juga.

Bayangkan apa gak hebat Bharada ini. Sakti," kata Susno Duadji dikutip dari tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), TVOne, pada Jumat (29/7/2022).

Tak hanya itu, jenderal bintang 3 itu menyoroti ke saktian seorang Bharada E lainnya.

Yakni, tak mempan meski ditembak 7 kali oleh Brigadir J dan malahan menyerang balik Brigadir J hingga tewas.

"Saktinya lagi bharada ini, nembak 5 peluru kena. Dia ditembak 7 peluru gak ada yang kena," ujar Susno Duadji sambil tertawa.

Bharada E lakukan ini untuk pastikan Brigadir J tewas, tak cukup 3 kali tembakan
Bharada E lakukan ini untuk pastikan Brigadir J tewas, tak cukup 3 kali tembakan

Bharada E Sempat Lakukan Ini untuk Pastikan Brigadir J Tewas

Untuk mengungkap kasus kematian Brigadir J ini, pihak Komnas HAM sudah memeriksa 6 ajudan Ferdy Sambo, tak terkecuali Bharada E.

Hal itu lantaran Bharada E disebut sebagai sosok yang menembak Brigadir J hingga tewas.

Kepada Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, Bharada E mengaku sudah menembak Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo.

Tak hanya itu, Bharada E menjelaskan kronologi detik-detik penembakan terjadi.

"Pengakuan dari Bharada E, iya (menembak). Dia juga menjelaskan awal mula peristiwa ini terjadi.

Ini versi Bharada E ya bukan versi Komnas HAM," ujar Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube Metro TV, Sabtu (30/7/2022).


Damanik menambahkan, berdasarkan pengakuan Bharada E, peristiwa ini terjadi saat Bharada E baru pulang dari Magelang Jawa Tengah.

Pada 8 Juli 20222 itu, setelah pulang dari Magelang, Bharada E mengaku ia bersama Brigadir J, Putri Candrawathi dan para ajudan lainnya ini sempat melakukan isoman di rumah dinas Ferdy Sambo.

Bharada E menyebutkan dirinya dan ajudan lain langsung naik ke lantai 2.

Namun tiba-tiba saat hendak rebahan, Bharada E mendengar teriakan minta tolong dari Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo dari lantai 1.

Irjen Ferdy Sambo bersama sang istri tercinta, Putri Candrawathi (kiri) beserta Brigadir J (kanan), pengawal Irjen Ferdy Sambo yang meninggal dunia akibat ditembak Bharada E
Detik-detik saat Bharada E tembak Brigadir J di depan istri Ferdy Sambo, lakukan ini demi pastikan korban tewas (kolase Instagram)

"Saat sampai tiba di rumah pribadi Pak Sambo yang juga terlihat di CCTV, mereka kemudian menuju ke rumah dinas untuk isoman.

Setelah itu Bharada E naik ke atas ke lantai 2 masuk ke ruangan ADC ruang tidur dan bersih-bersih di situ.

Tiba-tiba dia mendengarkan suara teriakan dari Istri Sambo," ungkap Damanik mengutip pengakuan Bharada E.


Diakui Bharada E, Putri Candrawathi itu berteriak memanggil namanya.

Sontak saja, Bharada E pun langsung turun ke lantai 1, ke arah suara Putri Candrawathi berasal.

Betapa kagetnya Bharada E melihat Brigadir J ada di kamar Putri Candrawathi.

"Kemudian setelah dia ( Bharada E) mendengarkan teriakan itu dan menyebut namanya, lalu dia turun dari tangga lantai 2 ke bawah.

Dia lihat Saudara Yosua kemudian dia bertanya dengan suara yang lebih kuat karena kaget. " Ada apa ini?" lanjutnya.

misteri Bharada E tak muncul saat pra-rekonstruksi kematian Brigadir J, dicurigai mantan petinggi polri
 Bharada E lakukan ini demi pastikan Brigadir J tewas (kolase TribunnewsBogor)

Saat bertanya maksud Brigadir J masuk ke kamar istri Ferdy Sambo, Bharada E mengaku langsung ditodong senjata oleh Brigadir J.

Bharada E pun mengaku sempat ditembak duluan oleh Brigadir J.

Demi meluindungi diri sendiri, Bharada E pun langsung naik ke lantai 2 dan menambak balik Brigadir J.

Rupanya, beberapa tembakan Bharada E ini mampu melumpuhkan Brigadir J hingga jatuh tersungkur.

"Kemudian dia menyaksikan Saudara Yosua mengarahkan senjata ke dia dan menembak.

Setelah beberapa tembakan itu, dia ke belakang dan kemudian dia mengokang senjata dan menurut dia, kena tembakannya. Setelah itu masih adu tembak lagi sampai kemudian saudara Yosua ini tersungkur," paparnya.


Melihat Brigadir J tersungkur, Bharada E rupanya masih belum yakin.

Sehingga, Bharada E pun menembak 2 kali lagi Brigadir J hingga benar-benar tewas.

Total tembakan yang dilayangkan Bharada E kepada Brigadir J ini 5 tembakan.

"Kemudian dia lihat secara lebih dekat dan kemudian dia menembak dua kali lagi untuk memastikan orang yang menyerang dia ini itu betul-betul bisa dilumpuhkan.

Itu kesaksian dia ( Bharada E) sebagai terduga tindakan tembak menembak itu," pungkasnya.

dengar teriakan istri Kadiv Propam, Bharada E tembak Brigadir J yang hendak lecehkan istri Ferdy Sambo
Bharada E lakukan ini demi pastikan Brigadir J tewas (kolase Tribunnews)

Seperti diketahui, beberapa aide de camp (ADC) atau ajudan Kadiv Propam Nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo telah dimintai keterangan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM) pada Selasa 26 Juli 2022.

Keterangan tersebut untuk memenuhi kebutuhan dari pihak Komnas HAM terkait penembakan yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J pada Jumat 8 Juli 2022 lalu.

Tak hanya minta keterangan dari para ajudan Ferdy Sambo, pihak Komnas HAM pun ikut mengecek 20 rekaman CCTV di 27 titik yang ada di sekitar lokasi kejadian.

Hal itu dilakukan untuk menyingkronkan pengakuan para ajudan Ferdy Samo dengan rekaman CCTV yang ada.


Ferdy Sambo Lari, Putri Candrawathi Nangis

Setelah tes RT-PCR, sekira pukul 16.07 WIB, Damanik mengungkapkan Putri Candrawathi dan rombongan kecuali asisten rumah tangga pergi ke rumah dinas di Duren Tiga.

Namun, katanya, Ferdy Sambo justru tidak menyusul istrinya tapi ke arah lain bersama ADC dan motor Patwal yang sama.

"Baru berapa menit berjalan, kelihatan motor Patwal berhenti, mobil berhenti. Kata penyidik, itu karena ada telepon dari ibu ( Putri Candrawathi) ke Pak Ferdy yang menjelaskan ada masalah itu,"jelas Damanik.

Setelah menerima telepon dari istri, Damanik menjelaskan mobil Ferdy Sambo pun berusaha berbalik bersama dengan motor Patwal.

Brigadir J (kanan), Kadiv Propam Ferdy Sambo (kiri) dan istrinya (tengah)
Brigadir J (kanan), Kadiv Propam Ferdy Sambo (kiri) dan istrinya - Bharada E lakukan ini demi pastikan Brigadir J tewas (tengah) (kolase)

Hanya saja, mobil rombongan Ferdy Sambo itu kesulitan karena jalan yang sempit.

Damanik pun mengungkapkan setelah mengetahui hal itu, Ferdy Sambo pun langsung berlari ke rumah dinas.

Kemudian, dirinya menjelaskan Putri Candrawathi terlihat menangis dengan didampingi asistennya.

Penjelasan Damanik ini berdasarkan rekaman CCTV milik tetangga Ferdy Sambo.

"Ga berapa lama, ibu kembali ke rumah didampingi asisten yang menunjukkan wajahnya menangis. Kenapa kami bisa mengatakan menangis? Karena CCTV-nya sangat clear, kualitas tinggi," ungkapnya.

Selanjutnya, Damanik mengatakan datangnya mobil Provost hingga mobil lain untuk bergerak ke Rumah Sakit Kramat Jati.


Mengenal senjata Glock 17

Usai tewasnya Brigadir J usai baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo, senjata milik Bharada E juga ikut menjadi sorotan

Dikabarkan Bharada E menggunakan senjata api Glock 17 saat baku tembak.

Dilansir dari sumber lain, senjata api Glock 17 adalah pistol semi otomatis yang mempunyai julukan oleh produsennya pabrik senjata Glock GmbH yang berlokasi di Austria.

Senjata api Glock 17 merupakan generasi pertama pistol Glock berbahan polymer ringan.

Pistol Glock 17 dirancang khusus untuk para profesional.

Senjata api Glock 17 memiliki kapasitas magasin optimal sebanyak 17 peluru, dengan bobot full senpi 915 gram.

Senjata api Glock 17 juga bertipe Kaliber 9x19 milimeter, mudah digunakan, dan sangat cocok pada situasi kritis.

Senjata api Tipe Glock 17 berdimensi dengan panjang keseluruhan 204 mm, dengan lebar keseluruhan 32 mm serta memiliki tinggi keseluruhan 139 mm, dengan jarak pemicu 72 mm.

Diketahui, senjata api Glock 17 biasanya hanya dipakai oleh Perwira Polri. (*)

Posting Komentar untuk "DIJULUKI Sakti, Bharada E Lakukan Ini Demi Pastikan Brigadir J T3w45, Komnas HAM: T3mb4k 2 Kali Lagi"